Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2021

Mulia karena meminta

PERJALANAN KEMBALI Taubat adalah kembali, taubat adalah sesuatu yang suci, dan taubat adalah kebiasaan para nabi. Banyak sekali riwayat yang menerangkan tentang taubat. Salah satunya dikatakan bahwa, seseorang yang bertaubat seperti orang yang lahir kembali tanpa dosa. أطلب متابا بالندامة مقلعا # وبعزم ترك الذنب فيما استقبل وبراءة من كل حق الأدمي # فلهذه الأركان فارع وكملا Dalam taubat ada kaifiyah agar taubat kita diterima Allah SWT. Taubat merupakan kembali dari jalan yang tidak sesuai syariat menuju jalan yang sesuai dengn tatanan syariat Allah. Manusia memiliki dua hubungan muthlak, yaitu: 1. Dengan Allah. 2. Dengan sesama manusia. Perjalanan awal pertaubatan manusia perlu ada di kalbunya sebuah penyesalan akan kekeliruan yang dilakukan. Karena tidak dinamakan taubat, seseorang yang di dalam hatinya tidak ada penyesalan. Setelah menyesal, tidak lama kemudian kita harus segera mengakhiri dosa yang dilakukan. Sebagai contoh, apabila sedang memakai barang yang bukan miliknya dan belum

Tawakkal dalam Kifayatul Atqiya'

  Tawakkal وتوكلا متجردا في رزقك # ثقة بوعد رب أكرم مفضلا أما المعيل فلا يجوز قعوده # عن مكسب لعياله متوكلا Dalam dua untaian bait kitab Kifayatul Atqiya', disebutkan bahwa tawakkal merupakan salah satu tata cara mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, dalam hal tawakkal ada beberapa tingkatan yang harus difahami. Karena, setiap orang akan memiliki tingakatan masing-masing dalam hal tawakkal/pasrah terhadap Allah. Dalam kitab ini, ada dua tingkatan yang dibahas, yakni: 1. Maqom Tajrid: diterangkan dalam bait pertama, bahwasanya kita diperintahkan bertawakkal kepada Allah SWT secara keseluruhan. Karena Allah telah menjamin rizqi semua makhluk Nya. Dalam maqom tajrid ini, hanya orang-orang tertentu saja yang melaksanakanya. Seperti contoh, syaikh muhyiddin abdul qodir al jailani, syaikh ahmad ar rifa'i, syaikh bahauddin an naqsyabandi. 2. Maqom Kasbi: dalam bait kedua, tersurah bahwa seseorang yang memiliki tanggungan/berkeluarga. Tidak layak bagi mereka hanya diam tanpa usaha