Langsung ke konten utama

Tawakkal dalam Kifayatul Atqiya'

https://www.google.com/search?q=tawakal&tbm=isch&ved=2ahUKEwj23ojgy43yAhVERysKHd_qByAQ2-cCegQIABAA&oq=tawakal&gs_lcp=CgNpbWcQAzIFCAAQgAQyBQgAEIAEMgUIABCABDIFCAAQgAQyBQgAEIAEMgUIABCABDIFCAAQgAQyBQgAEIAEMgUIABCABDIFCAAQgAQ6BAgjECc6BwgjEOoCECc6BAgAEEM6CAgAEIAEELEDOggIABCxAxCDAToECAAQAzoLCAAQgAQQsQMQgwFQkStYiT9g5kFoAXAAeASAAd4BiAHeDJIBBTQuNy4xmAEAoAEBqgELZ3dzLXdpei1pbWewAQrAAQE&sclient=img&ei=22cFYbaFM8SOrQHf1Z-AAg&bih=657&biw=1366#imgrc=BRQkzZ4lQnj8hM

 

Tawakkal

وتوكلا متجردا في رزقك # ثقة بوعد رب أكرم مفضلا

أما المعيل فلا يجوز قعوده # عن مكسب لعياله متوكلا

Dalam dua untaian bait kitab Kifayatul Atqiya', disebutkan bahwa tawakkal merupakan salah satu tata cara mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, dalam hal tawakkal ada beberapa tingkatan yang harus difahami. Karena, setiap orang akan memiliki tingakatan masing-masing dalam hal tawakkal/pasrah terhadap Allah. Dalam kitab ini, ada dua tingkatan yang dibahas, yakni:

1. Maqom Tajrid: diterangkan dalam bait pertama, bahwasanya kita diperintahkan bertawakkal kepada Allah SWT secara keseluruhan. Karena Allah telah menjamin rizqi semua makhluk Nya. Dalam maqom tajrid ini, hanya orang-orang tertentu saja yang melaksanakanya. Seperti contoh, syaikh muhyiddin abdul qodir al jailani, syaikh ahmad ar rifa'i, syaikh bahauddin an naqsyabandi.

2. Maqom Kasbi: dalam bait kedua, tersurah bahwa seseorang yang memiliki tanggungan/berkeluarga. Tidak layak bagi mereka hanya diam tanpa usaha untuk mengais rizqi bagi keluarganya. Maqom ini, merupakan maqom manusia pada umumnya, yang mana kita masih butuh makan saat lapar, butuh hiburan saat bosan, dan ketika terpuruk pasti butuh sandaran.


Jadi, semua ada maqom nya masing-masing. Maka dari itu, marilah saling berusaha, berlomba, berdoa, dan jangan tinggalkan pasrah pada sang maha kuasa.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ghasab

  Fasal: Menerangkan Hukum - Hukum Ghasab Secara bahasa ghasab diartikan dengan mengambil sesuatu secara dzalim dengan cara terang-terangan. Sedangkan dalam literatur syariat ghasab diartikan sebagai menguasai hak orang lain dengan cara dzalim atau tidak semestinya. وهو لغةً أخذ الشيء ظُلمًا مجاهرة وشرعا الاستيلاء على حق الغير عُدْوانًا Ukuran penguasaan disini dikembalikan pada adat yang berlaku. ويُرجع في الاستيلاء للعرف Termasuk di dalam hak orang lain, sesuatu yang sah dighasab adalah suatu barang yang selain harta, seperti kulit bangkai. Dikecualikan dari “secara tidak semestinya”: menguasai harta orang lain dengan cara akad. ودخل في حق الغير ما يصح غصبه مما ليس بمال كجلد ميتة. وخرج بعُدوانا الاستيلاء على مال الغير بعقد Konsekuensi Ghasab:   Barang siapa ghasab harta orang lain, maka baginya wajib mengembalikan harta tersebut pada pemiliknya. Meskipun dal

Syarat-Syarat Sebelum Melaksanakan Shalat

Fasal: Syarat-Syarat Sebelum Melaksanakan Shalat Syarat-syarat shalat sebelum masuk di dalamya ada lima, lafadz شروط merupakan bentuk jama’ dari شرط . Syarat secara bahasa adalah tanda, sedangkan syarat menurut istilah syari’at adalah sesuatu yang menentukan sahnya shalat, namun bukanlah bagian dari shalat itu sendiri. Dikecualiakan dengan qayid ini: rukun, karena rukun merupakan bagian dari shalat itu sendiri. Syarat pertama adalah sucinya anggota badan dari hadats, baik kecil maupun besar bagi orang yang mampu melakukan nya. Adapun orang yang tidak memiliki dua alat bersuci (air dan debu), maka baginya tetap dihukumi sah shalatnya namun wajib mengulangi. Kemudian sucinya seseorang dari najis yang adanya tidak dapat dimaafkan baik berada pada pakaian, anggota badan, maupun tempat melaksanakan shalat. Kyai mushonif akan menerangkan mengenai bagian akhir (tempat melaksanakan) pada bab berikutnya. Syarat kedua adalah menutupi warna aurat bagi yang mampu. Sehingga ketika ada seseora

Tata Krama Melaksanakan Mandi

  فصل: باب أداب الغسل Fasal: Tata Krama Melaksanakan Mandi فإذا أصابتك جنابة من احتلام أو وقاع, فخذ الإناء إلى المغتسل, واغسل يديك أولا ثلاثا, وأزل ما على بدنك من قذر. Ketika kalian sedang mengalami hadats janabat baik disebabkan oleh mimpi basah ataupun hubungan badan, maka ambilah wadah untuk mandi. Kemudian basuhlah kedua tangan kalian sebanyak tiga kali dan berusahalah menghilangkan kotoran yang masih menempel pada badan kalian.   وتوضاء كما سبق وضوئك للصلاة   مع جميع الدعوات, وأخر غسل قدميك كيلا يضيع الماء. فإذا فرغت من الوضوء فصب الماء على رأسك ثلاثا وأنت ناو وفع الحدث من الجنابة, ثم على شقك الأيمن ثلاثا ثم على الأيسر ثلاثا. Setelah membersihkan badan dari kotoran yang masih menempel, maka wudlu’ lah sebagaimana wudlu’ kalian ketika akan melaksanakan shalat, serta bacalah do’a-do’a yang telah diajarkan pada kalian. Dalam berwudlu’ ini, sebaiknya kalian mengakhirkan basuhan kedua kaki agar air yang kalian gunakan tidak terbuang sia-sia. Kemudian setelah selesai melaksana