فصل: باب أداب الغسل
Fasal: Tata Krama
Melaksanakan Mandi
فإذا أصابتك
جنابة من احتلام أو وقاع, فخذ الإناء إلى المغتسل, واغسل يديك أولا ثلاثا, وأزل ما
على بدنك من قذر.
Ketika kalian sedang mengalami hadats janabat baik disebabkan
oleh mimpi basah ataupun hubungan badan, maka ambilah wadah untuk mandi. Kemudian
basuhlah kedua tangan kalian sebanyak tiga kali dan berusahalah menghilangkan
kotoran yang masih menempel pada badan kalian.
وتوضاء كما سبق وضوئك للصلاة مع جميع الدعوات, وأخر غسل قدميك كيلا يضيع
الماء. فإذا فرغت من الوضوء فصب الماء على رأسك ثلاثا وأنت ناو وفع الحدث من
الجنابة, ثم على شقك الأيمن ثلاثا ثم على الأيسر ثلاثا.
Setelah membersihkan badan dari kotoran yang masih
menempel, maka wudlu’ lah sebagaimana wudlu’ kalian ketika akan melaksanakan shalat,
serta bacalah do’a-do’a yang telah diajarkan pada kalian. Dalam berwudlu’ ini,
sebaiknya kalian mengakhirkan basuhan kedua kaki agar air yang kalian gunakan
tidak terbuang sia-sia. Kemudian setelah selesai melaksanakan wudlu’,
siramkanlah air pada kepala kalian sebanyak tiga siraman dan niatkanlah untuk
menghilangkan hadats janabat. Kemudian, siramlah badan kanan tiga kali dan
badan kiri tiga kali.
وادلك ما أقبل من بدنك وما أدبر ثلاثا ثلاثا. وخلل
شعر رأسك ولحيتك, وأوصل الماء إلى معاطف البدن ومنابت الشعر, ما خف منه وما كثف.
Gosoklah badan kalian baik bagian depan maupun belakang
masing-masing tiga kali. Sela-selailah rambut kepala dan janggut kalian. Ratakanlah
air pada lipatan-lipatan badan dan tempat tumbuhnya rambut, baik yang tipis
maupun lebat.
واحذر أن تمس ذكرك بعد الوضوء, فإن أصابته يدك فأعد
الوضوء. والفريضة من جملة ذلك كله: النية وإزالة النجاسة واستعاب البدن بالغسل.
Setelah wudlu’ sebelum yang dilakukan sebelum mandi tadi,
berhati-hatilah agar tidak menyentuh kemaluan kalian, maka apabila tangan kalian
menyentuh kemaluan ulangilah wudlu’ kalian. Fardlunya wudlu’ adalah niat,
menghilangkan najis, dan meratakan badan dengan basuhan.
وفرض الوضوء: غسل الوجه, واليدين مع المرفقين,
ومسح بعض الرأس, وغسل الرجلين إلى الكعبين مرة مرة مع النية والترتيب. وما عادها
سنن مؤكدة فضلها كثيرة وثوابها جزيل والمتهاون بها خاسر. بل هو بأصل فرائضه مخاطر,
فإن النوافل جوابر للفرائض.
Sedangkan fardlunya wudlu’ adalah membasuh wajah,
membasuh kedua tangan beserta sikunya, mengusap sebagian rambut kepala,
membasuh kedua kaki serta kedua mata kakinya, semuanya disertai niat dan
dilaksanakan secara urut. Perkara selain yang disebutkan adalah sunah
muakkadah[1]
hukumnya, banyak keutamaan serta pahala yang akan diperoleh apabila
melaksanakan sunah tersebut dan mengesampingkan sunah-sunah yang telah
diajarkan adalah hal yang benar-benar merugi. Karena wudlu’ dengan hanya
melaksanakan fardlu-fardlunya adalah hal yang mengkhawatirkan, sedangkan
melaksanakan kesunahan dalam berwudlu adalah sebagai penambal kekurangan dari
wudlu’.
[1]
Sunah muakkadah dalam ushul fiqh adalah sebuah
amalan yang dilakukan untuk menambal kekurangan ibadah wajib. Apabila dalam
shalat fardlu contohnya adalah adzan, iqamat, dan shalat dengan berjama’ah. Untuk lebih jelasnya: https://islam.nu.or.id/post/read/86236/ini-perbedaan-shalat-sunah-muakkad-dan-ghairu-muakkad
Komentar
Posting Komentar