Langsung ke konten utama

Khiyar

 

Fasal: Khiyar

Fasal menerangkan mengenai hukum-hukum khiyar. Antara pembeli dan penjual memiliki wewenang untuk memilih antara meneruskan jual beli atau membatalkannya.

فصل في أحكام الخيار. (والمتبايعان بالخيار) بين إمضاء البيع وفسخه.

Khiyar Majlis: bagi mereka memiliki wewenang untuk melakukan khiyar majlis untuk berbagai jual beli seperti contoh akad salam (pesan).

أي يثبت لهما خيار المجلس في أنواع البيع كالسَلَم.

Hal ini berlaku selama penjual dan pembeli belum berpisah dengan kadar waktu pada umumnya.

(مالم يتفرقا) أي مدة عدم تفرقهما عرفا.

Maksudnya adalah kewenangan khiyar majlis dapat hilang dengan berpisahnya kedua belah pihak dari tempat akad atau dengan kedua belah pihak memilih untuk menetapkan akad.

أي ينقطع خيارُ المجلس إما بتفرُّق المتبايعين ببدنهما عن مجلس العقد أو بأن يختار المتبايعان لزومَ العقد.

Sehingga, apabila antara salah satu pihak memilih tetapnya akad dan pihak lain tidak segera memilih pada saat itu juga, maka hilanglah hak khiyar bagi pihak lain dan untuk pihak yang memilih tetapnya akad masih memiliki hak khiyar.

فلو اختار أحدهما لزومَ العقد ولم يختر الآخر فورا سقط حقه من الخيار، وبقي الحق للآخر.

Khiyar Muddah: diperbolehan bagi penjual maupun pembeli ketika antar mereka sudah cocok, mensyaratkan khiyar dalam berbagai barang yang diperjual belikan dengan kurun waktu tiga hari.

(ولهما) أي المتبايعين، وكذا لأحدهما إذا وافقه الآخرُ (أن يشترطا الخيارَ) في أنواع المبيع (إلى ثلاثة أيام).

Kurun waktu tiga hari ini dimulai sejak terjadinya akad, bukan sejak berpisah.

وتحسب من العقد، لا من التفرق.

Sehingga, apabila ada penambahan di atas tiga hari dalam khiyar, maka batal akadnya.

فلو زاد الخيار على الثلاثة بطل العقد.

Seandainya barang yang diperjual belikan merupakan barang yang berpotensi rusak dalam kurun waktu yang sudah disyaratkan, maka batal akadnya.

 ولو كان المبيع مما يفسد في المدة المشترطة بطل العقد.

Khiyar Aib: apabila dalam barang yang diperjual belikan ditemukan sebuah cacat sebelum diserah terimakan, maka cacat tersebut dapat mengurangi harga jual. Atau sesuatu yang dapat menyebabkan hilang maksud yang bagus, sedangkan pada umumnya jenis barang tersebut tidak ada cacat yang demikian, seperti zinanya budak, mencurinya budak, dan kaburnya budak, maka bagi pembeli diperbolehkan mengembalikan barang yang diperjual belikan. Wallahu A’lam.

(وإذا وجد بالمبيع عيب) موجود قبل القبض تنقص به القيمةُ أو العينُ نقصًا يفوت به غرضٌ صحيح، وكان الغالب في جنس ذلك المبيع عدمَ ذلك العيب كزنا رقيق وسرقته وإباقه (فللمشتري ردُّه) أي المبيع.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ghasab

  Fasal: Menerangkan Hukum - Hukum Ghasab Secara bahasa ghasab diartikan dengan mengambil sesuatu secara dzalim dengan cara terang-terangan. Sedangkan dalam literatur syariat ghasab diartikan sebagai menguasai hak orang lain dengan cara dzalim atau tidak semestinya. وهو لغةً أخذ الشيء ظُلمًا مجاهرة وشرعا الاستيلاء على حق الغير عُدْوانًا Ukuran penguasaan disini dikembalikan pada adat yang berlaku. ويُرجع في الاستيلاء للعرف Termasuk di dalam hak orang lain, sesuatu yang sah dighasab adalah suatu barang yang selain harta, seperti kulit bangkai. Dikecualikan dari “secara tidak semestinya”: menguasai harta orang lain dengan cara akad. ودخل في حق الغير ما يصح غصبه مما ليس بمال كجلد ميتة. وخرج بعُدوانا الاستيلاء على مال الغير بعقد Konsekuensi Ghasab:   Barang siapa ghasab harta orang lain, maka baginya wajib mengembalikan harta tersebut pada pemiliknya. Meskipun dal

Syarat-Syarat Sebelum Melaksanakan Shalat

Fasal: Syarat-Syarat Sebelum Melaksanakan Shalat Syarat-syarat shalat sebelum masuk di dalamya ada lima, lafadz شروط merupakan bentuk jama’ dari شرط . Syarat secara bahasa adalah tanda, sedangkan syarat menurut istilah syari’at adalah sesuatu yang menentukan sahnya shalat, namun bukanlah bagian dari shalat itu sendiri. Dikecualiakan dengan qayid ini: rukun, karena rukun merupakan bagian dari shalat itu sendiri. Syarat pertama adalah sucinya anggota badan dari hadats, baik kecil maupun besar bagi orang yang mampu melakukan nya. Adapun orang yang tidak memiliki dua alat bersuci (air dan debu), maka baginya tetap dihukumi sah shalatnya namun wajib mengulangi. Kemudian sucinya seseorang dari najis yang adanya tidak dapat dimaafkan baik berada pada pakaian, anggota badan, maupun tempat melaksanakan shalat. Kyai mushonif akan menerangkan mengenai bagian akhir (tempat melaksanakan) pada bab berikutnya. Syarat kedua adalah menutupi warna aurat bagi yang mampu. Sehingga ketika ada seseora

Tata Krama Melaksanakan Mandi

  فصل: باب أداب الغسل Fasal: Tata Krama Melaksanakan Mandi فإذا أصابتك جنابة من احتلام أو وقاع, فخذ الإناء إلى المغتسل, واغسل يديك أولا ثلاثا, وأزل ما على بدنك من قذر. Ketika kalian sedang mengalami hadats janabat baik disebabkan oleh mimpi basah ataupun hubungan badan, maka ambilah wadah untuk mandi. Kemudian basuhlah kedua tangan kalian sebanyak tiga kali dan berusahalah menghilangkan kotoran yang masih menempel pada badan kalian.   وتوضاء كما سبق وضوئك للصلاة   مع جميع الدعوات, وأخر غسل قدميك كيلا يضيع الماء. فإذا فرغت من الوضوء فصب الماء على رأسك ثلاثا وأنت ناو وفع الحدث من الجنابة, ثم على شقك الأيمن ثلاثا ثم على الأيسر ثلاثا. Setelah membersihkan badan dari kotoran yang masih menempel, maka wudlu’ lah sebagaimana wudlu’ kalian ketika akan melaksanakan shalat, serta bacalah do’a-do’a yang telah diajarkan pada kalian. Dalam berwudlu’ ini, sebaiknya kalian mengakhirkan basuhan kedua kaki agar air yang kalian gunakan tidak terbuang sia-sia. Kemudian setelah selesai melaksana