Kitab Zakat Pendahuluan |
(تجب الزكاة في خمسة أشياء، وهي: المواشي).
ولو عبر بالنعم لكان أولى، لأنها أخص من المواشي. والكلام هنا في الأخص. (والأثمان) وأريد بها الذهب والفضة، (والزروع) وأريد بها الأقوات، (والثمار، وعروض التجارة)، وسيأتي كل من الخمسة مفصلا.(فأما المواشي فتجب الزكاة في ثلاثة أجناس منها، وهي: الإبل، والبقر، والغنم)فلا تجب في الخيل والرقيق والمتولد مثلا بين غنم وظباء.
(وشرائط وجوبها ستة أشياء).
وفي بعض نسخ المتن ست خصال: (1 - الإسلام)؛ فلا تجب على كافر أصلي. وأما المرتد فالصحيح أن ماله موقوف؛ فإن عاد إلى الإسلام وجبت عليه، وإلا فلا. (2 - والحرية)، فلا زكاة على رقيق. وأما المبعض فتجب عليه الزكاة فيما ملكه ببعض الحر. (3 - والملك التام) أي فالملك الضعيف لا زكاة فيه، كالمشتري قبل قبضه لا تجب فيه الزكاة كما يقتضيه كلام المصنف تبعا للقول القديم، لكن الجديد الوجوب. (4 - والنصاب، 5 - والحول)؛ فلو نقص كل منهما فلا زكاة. (6 - والسوم) وهوالرعي في كلاء مباح؛ فلو علفت الماشية معظم الحول فلا زكاة فيها، وإن علفت نصفه فأقل قدرا تعيش بدونه بلا ضرر بين وجبت زكاتها؛ وإلا فلا.
(وأما الأثمان فشيئان: الذهب، والفضة)
مضروبين كانا أو لا، وسيأتي نصابهما.
(وشرائط وجوب الزكاة فيها)
أي الأثمان (خمسة أشياء: الإسلام، والحرية، والملك التام، والنصاب، والحول). وسيأتي بيان ذلك.
(وأما الزروع) وأراد المصنف بها المقتات من حنطة وشعير وعدس وأرز؛ وكذا ما يقتات اختيارا كذرة وحمص؛ (فتجب الزكاة فيها بثلاثة شرائط: أن يكون مما يزرعه) أي يستنبته (الآدميون)؛ فإن نبت بنفسه بحمل ماء أو هواء فلا زكاة فيه، (وأن يكون قوتا مدخرا). وسبق قريبا بيان المقتات. وخرج بالقوت ما لا يقتات من الأبزار نحو الكمون، (وأن يكون نصابا، وهو خمسة أوسق لا قشر عليها). وفي بعض النسخ «وأن يكون خمسة أوسق» بإسقاط نصاب.
(وأما الثمار فتجب الزكاة في شيئين، منها: ثمرة النخل، وثمرة الكرم). والمراد بهاتين الثمرتين التمر والزبيب (وشرائط وجوب الزكاة فيها) أي الثمار (أربعة أشياء: الإسلام، والحرية، والملك التام، والنصاب). فمتى انتفى شرط من ذلك فلا وجوب(وأما عروض التجارة فتجب الزكاة فيها بالشرائط المذكورة) سابقا (في الأثمان). والتجارة وهي التقليب في المال لغرض الربح.
[محمد بن قاسم الغزي ,فتح القريب المجيب في شرح ألفاظ التقريب = القول المختار في شرح غاية الاختصار ,page 122]
Kitab Menerangkan Hukum-Hukum Zakat
Pengertian Zakat
Secara bahasa zakat adalah pengertian dari bertambahnya
harta. Sedangkan menurut syariat zakat merupakan suatu ungkapan untuk sebuah
harta yang khusus, harta tersebut diambil dari hal-hal tertentu, dengan cara
tertentu, dan diperuntukan bagi golongan tertentu.
Jenis-Jenis Harta Yang Wajib di Zakati
Zakat wajib dibayarkan dalam lima hal:
Pertama adalah hewan ternak. Seandainya kyai
mushonif mengungkapkan dengan lafadz النعم, maka hal tersebut lebih utama. Karena lafadz itu lebih khusus
dibandingkan lafadz المواشي dan pembahan
dalam bab ini adalah sesuatu yang khusus.
Kedua adalah barang berharga, yang dimaksudkan disini
adalah emas dan perak.
Ketiga adalah tanaman, yang dimaksudkan disini adalah tanaman
yang digunakan sebagai makanan pokok.
Keempat adalah buah-buahan.
Kelima adalah harta dagangan.
Kyai mushonif akan menjelaskan setiap bagian tersebut
secara terperinci.
Zakat Hewan Ternak
Adapun hewan ternak, zakat wajib dibayarkan atas tiga
jenis hewan, yaitu: unta, sapi, dan kambing. Sehingga tidak diwajibkan membayar
zakat untuk kuda, budak, dan semisal
hewan yang dilahirkan dari hubungan antara kambing dengan kijang.
Syarat wajib pembayaran zakat hewan ternak ada enam,
dalam sebagian redaksi kitab matan menggunakan lafadz ست
خصال, yaitu:
Pertama adalah beragama islam. Sehingga zakat tidak wajib
dibayarkan oleh orang kafir asli. Adapun orang murtad menurut pendapat shahih
bahwa hartanya diberhentikan. Jika dia kembali pada agama islam, maka zakat
wajib dibayarkan oleh orang tersebut. Jika dia tidak kembali pada agama islam,
maka tidak wajib.
Kedua adalah orang yang mengeluarkan zakat merupakan
orang yang merdeka. Sehingga zakat tidak wajib dibayarkan oleh seorang budak.
Adapun seorang budak muba’ad, maka baginya diwajibkan atas apa yang dimilikinya
dengan kadar sebagian zakat orang merdeka.
Ketiga adalah kepemilikan sempurna. Sehingga kepemilikan
yang lemah tidak diwajibkan untuk membayar zakat, seperti seorang pembeli yang
belum menerima barang yang dibelinya. Pembeli tersebut tidak wajib membayar
zakat, sebagaimana cocok dengan dawuh kyai mushonif yang mana dawuh tersebut
menganut pada qaul qadim Imam Syafi’i. Namun, dalam qaul jadid Imam Syafi’i
mengatakan bahwa, pembeli tersebut wajib membayar zakat.
Keempat dan kelima adalah mencapai nishab dan genap satu
tahun. Sehingga apabila salah satu dari keduanya belum mencapai batasnya, maka
tidak wajib membayar zakat.
Keenam adalah menggembalakan, yaitu menggembalakan hewan
ternak pada tanah yang diperbolehkan. Sehingga apabila hewan ternak dalam waktu
satu tahun didominasi dengan diberi makan menggunakan ongkos pemilik hewan,
maka pemiliknya tidak diwajibkan membayar zakat.
Apabila hewan ternak dalam waktu setengah tahun diberi
makan menggunakan ongkos pemilik hewan
tadi, maka diperinci:
1. Apabila hewan
tersebut dikira-kirakan dapat hidup tanpa makanan tadi dan tidak menimbulkan
bahaya, maka wajib membayar zakat.
2. Apabila hewan
tersebut dikira-kirakan tidak dapat hidup tanpa makanan tersebut dan
menimbulkan suatu bahaya, maka tidak wajib membayar zakat.
Zakat Barang Berharga
Adapun barang berharga ada dua jenis, yaitu: emas dan
perak. Baik keduanya sudah dicetak atau belum. Nishab dari keduanya akan
diterangkan kyai mushonif.
Sayarat yang wajib dipenuhi dalam membayar zakat barang
berharga ada lima, yaitu:
1. Orang yang
membayar zakat adalah beragama islam.
2. Orang yang
membayar zakat adalah orang merdeka.
3. Kepemilikan
sempurna
4. Mencapai
nishab.
5. Genap satu
tahun.
Zakat Tanaman
Adapun tanaman, kyai mushonif memiliki maksud dengan ungkapan tersebut:
sesuatu yang dapat digunakan sebagai makanan pokok, seperti gandum putih,
gandum merah, kedelai, dan beras. Makanan pokok ini boleh memilih seperti
antara jagung dan kacang arab.
Wajib membayar zakat dalam tanaman dengan menetapi tiga
syarat, yaitu:
Pertama adalah tanaman yang dizakati merupakan tanaman
yang ditanam oleh manusia. Sehingga apabila tanaman tadi tumbuh dengan
sendirinya seperti karena terbawa air atau diterbangkan angin, maka tidak wajib
dizakati.
Kedua adalah tanaman yang dizakati merupakan tanaman yang
digunakan sebagai makanan pokok dan dapat disimpan dalam kurun waktu yang lama.
Keterangan mengenai makanan pokok sudah sedikit dijelaskan. Dikecualikan dengan
dawuh “makanan pokok”: bumbu masakan seperti ketumbar.
Ketiga adalah sudah mencapai satu nishab. Nishabnya yaitu
lima wasaq tanpa ada kulit didalamnya. Dalam sebagian redaksi kitab matan
menyebutkan lafadz أن يكون خمسة أوسق tanpa menuliskan kata نصاب.
Zakat Buah-Buahan
Adapun buah-buahan zakatnya adalah dalam dua jenis, yaitu:
buah kurma dan buah anggur. Yang dimaksud dengan keduanya adalah kurma dan
anggur.
Syarat yang harus dipenuhi dalam membayar zakat
buah-buahan ada empat, yaitu:
1. Orang yang
mengeluarkan zakat adalah beragama islam.
2. Orang yang membayar
zakat adalah orang yang merdeka.
3. Kepemilikan sempurna.
4. Mencapai satu
nishab.
Sehingga apabila
salah satu dari empat syarat tersebut tidak terpenuhi, maka tidak wajib
membayar zakat.
Zakat Harta Dagangan
Adapun harta dagangan zakatnya wajib dibayarkan dengan
menetapi syarat-syarat yang disebutkan dalam syarat-syarat membayar zakat
barang berharga.
Perdagangan merupakan pengertian dari membolak-balikan
harta dengan tujuan mendapat keuntungan.
Komentar
Posting Komentar