Langsung ke konten utama

Kehabisan Waktu Ketika Wukuf



Kehabisan waktu wukuf di tanah Arafah

Orang yang sedang haji namun kehabisan waktu ketika akan wukuf di tanah Arafah, disebabkan udzur atau selainya maka, wajib bagi orang tersebut melaksanakan tahallul dengan melaksanakan amalan umrah.

((ومن) أي والحاج الذي (فاته الوقوف بعرفةَ) بعذر وغيره تحلل حتمًا (بعمل عمرة)

Sehingga, orang tersebut melakukan thawaf dan sa’i ketika belum melakukan sa’i setelah thawaf qudum.

فيأتي بطواف وسعي إن لم يكن سعي بعد طواف القدوم

Wajib bagi orang tersebut mengqadla’ wukuf tadi secara seketik.

(وعليه) أي الذي فاته الوقوف (القضاء) فورا

Baik haji yang dilaksanakan adalah wajib maupun sunah.

فرضا كان نسكه أو نفلا

Qadla’ hanya wajib dilakukan dalam permasalahan tertinggal wukuf yang tidak disebabkan oleh hashr (tercegah).

وإنما يجب القضاء في فوات لم ينشأ عن حصر

Ketika seseorang tercegah untuk melakukan perjalanan namun, dia masih bisa melewati jalan selain jalan yang ada suatu pencegah maka, wajib baginya untuk melewati jalan tersebut, meskipun dia tahu jika akan tertinggal.

فإن أحصر شخص وكان له طريق غير التي وقع الحصر فيها لزمه سلوكُها وإن علم الفوات

Jika orang tersebut meninggal maka, tidak wajib mengqadla’ menurut pendapat paling shahih.

فإن مات لم يقض عنه في الأصح

Disamping wajib melaksanakan qadla’ muhrim yang tertinggal haji juga wajib membayar hadyu (menyembelih kambing).

          (و) عليه مع القضاء (الهدي)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ghasab

  Fasal: Menerangkan Hukum - Hukum Ghasab Secara bahasa ghasab diartikan dengan mengambil sesuatu secara dzalim dengan cara terang-terangan. Sedangkan dalam literatur syariat ghasab diartikan sebagai menguasai hak orang lain dengan cara dzalim atau tidak semestinya. وهو لغةً أخذ الشيء ظُلمًا مجاهرة وشرعا الاستيلاء على حق الغير عُدْوانًا Ukuran penguasaan disini dikembalikan pada adat yang berlaku. ويُرجع في الاستيلاء للعرف Termasuk di dalam hak orang lain, sesuatu yang sah dighasab adalah suatu barang yang selain harta, seperti kulit bangkai. Dikecualikan dari “secara tidak semestinya”: menguasai harta orang lain dengan cara akad. ودخل في حق الغير ما يصح غصبه مما ليس بمال كجلد ميتة. وخرج بعُدوانا الاستيلاء على مال الغير بعقد Konsekuensi Ghasab:   Barang siapa ghasab harta orang lain, maka baginya wajib mengembalikan harta tersebut pada pemiliknya. Meskipun dal

Syarat-Syarat Sebelum Melaksanakan Shalat

Fasal: Syarat-Syarat Sebelum Melaksanakan Shalat Syarat-syarat shalat sebelum masuk di dalamya ada lima, lafadz شروط merupakan bentuk jama’ dari شرط . Syarat secara bahasa adalah tanda, sedangkan syarat menurut istilah syari’at adalah sesuatu yang menentukan sahnya shalat, namun bukanlah bagian dari shalat itu sendiri. Dikecualiakan dengan qayid ini: rukun, karena rukun merupakan bagian dari shalat itu sendiri. Syarat pertama adalah sucinya anggota badan dari hadats, baik kecil maupun besar bagi orang yang mampu melakukan nya. Adapun orang yang tidak memiliki dua alat bersuci (air dan debu), maka baginya tetap dihukumi sah shalatnya namun wajib mengulangi. Kemudian sucinya seseorang dari najis yang adanya tidak dapat dimaafkan baik berada pada pakaian, anggota badan, maupun tempat melaksanakan shalat. Kyai mushonif akan menerangkan mengenai bagian akhir (tempat melaksanakan) pada bab berikutnya. Syarat kedua adalah menutupi warna aurat bagi yang mampu. Sehingga ketika ada seseora

Tata Krama Melaksanakan Mandi

  فصل: باب أداب الغسل Fasal: Tata Krama Melaksanakan Mandi فإذا أصابتك جنابة من احتلام أو وقاع, فخذ الإناء إلى المغتسل, واغسل يديك أولا ثلاثا, وأزل ما على بدنك من قذر. Ketika kalian sedang mengalami hadats janabat baik disebabkan oleh mimpi basah ataupun hubungan badan, maka ambilah wadah untuk mandi. Kemudian basuhlah kedua tangan kalian sebanyak tiga kali dan berusahalah menghilangkan kotoran yang masih menempel pada badan kalian.   وتوضاء كما سبق وضوئك للصلاة   مع جميع الدعوات, وأخر غسل قدميك كيلا يضيع الماء. فإذا فرغت من الوضوء فصب الماء على رأسك ثلاثا وأنت ناو وفع الحدث من الجنابة, ثم على شقك الأيمن ثلاثا ثم على الأيسر ثلاثا. Setelah membersihkan badan dari kotoran yang masih menempel, maka wudlu’ lah sebagaimana wudlu’ kalian ketika akan melaksanakan shalat, serta bacalah do’a-do’a yang telah diajarkan pada kalian. Dalam berwudlu’ ini, sebaiknya kalian mengakhirkan basuhan kedua kaki agar air yang kalian gunakan tidak terbuang sia-sia. Kemudian setelah selesai melaksana